Kisah Dua Bersaudara

            Pada zaman dahulu, di sebuah desa yang terpencil hiduplah keluarga yang sederhana. Keluarga itu hanya terdiri dari ayah dan 2 orang anaknya yaitu kendhono dan kendhini. 

     Orang orang di desa sering memanggil mereka dengan sebutan dhono dan dhini. Kedua anak itu sangatlah berbakti kepada ayahnya, mereka berdua juga suka membantu warga desa. Mereka berdua anak yang baik dan pintar.


              
             Sepulang bekerja,ayah dhono dan dhini sering sekali menceritakan dongeng sambil menyanyikan lagu untuk anaknya. "Dhono dhini, cepat tidur sudah malam." kata ayahnya. "Ya, pak." jawab mereka berdua.

                Suatu hari, ayahnya harus pergi berdagang di kota lain untuk mencukupi kehidupan mereka, "dhono dhini, bapak pergi dulu ya, kalian berdua jangan pergi ke hutan, di hutan ada penyihir jahat. Kalian berdua di rumah hati hati ya." 

Ayah mereka pun pergi mengendarai kudanya. Mereka berdua sangat menyayangi ayahnya,begitu juga ayahnya juga mencintainya.

                   Hari hari berganti, sampai akhirnya ayahnya pun kembali ke desa. Akan tetapi, ayahnya datang bersama seorang wanita cantik yaitu istri barunya. Sang ayah hanya memperhatikan istrinya saja,, mereka berdua tidak perhatikan lagioleh ayahnya.

                      Pada suatu hari, "Bapak, lihat pohon itu telah berbuah. Buahnya ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna hitam." kata dhono sambil menunjuk pohon yang berada di samping rumah.
"Bapak, dhini mau buah itu. Tolong ambil kan ya, pak." pinta dhini.
Tapi ayah mereka tidak memperdulikan mereka. Beliau malah asik sendiri dengan istrinya.

                           Karena tidak diperdulikan lagi, akhirnya dhono dan dhini pergi meninggalkan rumah. Mereka pergi ke hutan. Di hutan, meraka berjalan jauh sekali sampai akhirnya mereka berhenti di gubuk tua yang kotor dan berdebu.
"Kakak kita istirahat disini saja ya." pinta dhini.
"Iya dek, aku juga sudah capek."
Saat mereka duduk beristiraht,tiba-tiba dari belakang muncullah nenek tua buruk rupa, nenek itu menNgkap mereka berdua. Mereka berdua dipaksa bekerja oleh penyihir tua itu. Disana mereka disiksa.

                           Hari demi hari berganti, dan akhirnya ayah mereka berdua pun sadar kalau anaknya telah pergi dari rumah. Sang ayah itu pun menangis sambil menatap pohon yang berwarna merah dan hitam itu. Lalu, sang ayah pun memanjat pohon dan mengambil buah itu. "Dhono, dhini enyoh abang ireng mu... Dhono dhini." ayahnya menyanyi sambil menangus. Bergegaslah sang ayah pergi ke dalam hutan. " dhono, dhini kamu dimana?"
Sang ayah pun mulai kelelahan sampai akhirnya tiba di gubuk tua. Sang ayah pun melihat anak anaknya di siksa. Lalu fia bergegas menyelamatkan anaknya, melawan penyihir itu.
"Dhono, dhini,ini buah yang kalian inginkan." kata sang ayah sambil menyodorkan bungkusan. Sang anak menangis sambil memeluk ayahnya. Mereka semua kembali ke drsa dan memulai hidup baru disana dengan kasih sayang.



Nah, adik adik,, cukup sekian ya cerita dari kakak.. Jangan lupa baca cerita kakak yang lainnya ya.  Terima kasih. Wassalamualaikum..





Comments